Rosmha Widiyani - detikHealth
Kol yang di goreng yang dianggap memicu pertumbuhan kanker. Foto: Istimewa
Kol yang di goreng yang dianggap memicu pertumbuhan kanker. Foto: Istimewa
Jakarta - kol yang di goreng atau sayuran lain yang digoreng memang terbukti enak, meski jelas berisiko bagi kesehatan. Salah satu risiko yang kerap disebutkan adalah memicu timbulnya kanker.
Makanan ini dikatakan mengandung zat amina heterosiklik yang bersifat karsinogenik. zat ini biasanya diperoleh dari produk daging-dagingan, atau pada kerak panci dan wajan.
"Sejauh ini saya belum menemukan referensi terkait kol, terong, atau sayur goreng lain dan kaitannya dengan zat amina heterosiklik. Ada kemungkinan zat tersebut diperoleh dari kerak panci atau wajan, bukan pada sayurnya," kata ahli gizi Mochammad Rizal dari Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA).
Terlepas dari ada tidaknya kontaminasi zat tersebut pada kol yang di goreng, kudapan ini memang tidak baik dikonsumsi tiap hari. kol yang di goreng yang diolah dengan banyak minyak mengandung lemak yang tinggi. Lemak trans berisiko buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Rizal menyarankan menggoreng dengan sedikit minyak bila hendak makan kol yang di goreng atau asupan lain. Jika mengolah daging jangan lupa tambahkan tomat, wortel, dan sayuran tinggi antioksidan lain untuk menurunkan kontaminasi amina heterosiklik.
Sumber : detikHealth
0 komentar:
Posting Komentar